Siswa ikut dalam belajar di kelas karena pembelajaran yang disajikan guru itu menarik, menyenangkan dan berguna untuk mereka. Bila pembelajaran yang disajikan guru itu mengandung salahsatu faktor bahkan ketiganya maka mereka ingin mengambil bagian di dalamnya dengan cara mereka masing-masing.
Bagaimana
menciptakan pembelajaran seperti itu?
Tentu guru harus
memiliki strategi, untuk merancang strategi
yang bermanfaat bagi siswa dalam memecahkan masalah sehari-hari itulah yang
namanya pembelajaran yang kontekstual. Howard
Gardner, "kecerdasan adalah kemapuan untuk memecahkan masalah, atau
membuat produk, yang dihargai dalam satu atau lebih pengaturan budaya"
Salahsatu strategi yang
dapat dipakai oleh guru agar menyenangkan adalah menyamakan tujuan belajar siswa
dengan tujuan mengajar guru. Untuk
mencocokkan kedua tujuan tersebut dapat
dicapai dengan cara guru merancang tujuan pembelajaran itu harus sesuai
dengan
kemampuan/tingkat berfikir siswa sehingga tujuan mengajar guru akan
menjadi
tujuan belajar siswa dan sebaliknya para siswa dapat merangkul tujuan
mengajar
gurunya, jangan merancang tujuan sesuai dengan tingkat
berfikir/kemampuan
pengetahuan gurunya, tentu siswa akan kesulitan. Arahkan siswa dengan
strategi guru agar dapat mengikuti maksud tujuan itu sesuai dengan
kurikulum.
Startegi
Mengajar dan Motivasi
Setelah siswa senang
dalam pembelajaran maka mereka membawa cara masing-masing sebagai refleksi dari
pola pikir mereka. Arahkan cara
masing-masing ini untuk menunjang tujuan belajar mereka.
Motivasi kepada siswa
salah satu penentu keberhasilan mengajar guru
sehingga tujuan guru itu dapat diikuti siswa dengan baik dan tidak
terpaksa.
Motivasi belajar siswa
ditunjang oleh Emosional Siswa, emosional siswa yang positif maupun negatif
dapat dipengaruhi oleh faktor sosial dalam bentuk hubungan interpersonal dengan
temannya di sekolah, orang tua, dan gurunya.
Faktor ini dapat dibuktikan, siswa yang memiliki hubungan dengan
orangtuanya buruk, perceraian, tinggal bersama orang lain atau walinya meskipun
keluarga dekatnya. Siswa yang kesulitan
dari segi ekonomi mereka pulang sekolah langsung bekerja di bangunan, di
bengkel atau mencarai uang lainnya, hubungan dengan teman yang tak harmonis, semua ini dapat menghilangkan
motivasi belajar siswa.
Strategi membangkitkan
motivasi ini untuk menjaga siswa terlibat dalam pembelajaran yang menarik yang
telah di rancang guru.
Jadi belajar yang
menarik yang disajikan guru adalah tercipta dari motivasi siswa untuk belajar,
motivasi positif akan timbul apabila siswa dalam kondisi emosional positif dari
sekolah, lingkungan dan orangtuanya. Jadi peran guru adalah sangat luas untuk
mengontrol siswa di sekolah dan emosional yang dalaminya dari lingkungannya.
0 komentar:
Posting Komentar
Maaf!...Komentar harus sopan, mendidik/konstruktif, komentar yang berbau spam akan saya hapus!